top of page

Prinsip ABM

1. Ambil sampel biologis (praklinis),

2. Baca ncRNA sirkuler (laboratorium),

3. Mengeluarkan diagnosis dan saran pengobatan (klinik).

Plasma: semua orang memilikinya

Langkah 1

Darah dan plasma, fraksi bebas sel, ada pada setiap orang, mudah dan tidak berbahaya untuk diperoleh dan mengandung banyak informasi biologis dan klinis yang dapat diperoleh dengan menggunakan perintah kerja: RNA. Ini termasuk informasi yang jika tidak, harus diperoleh dengan prosedur invasif (misalnya biopsi jaringan). NIPT-test adalah contoh yang sangat baik dari pendekatan non-invasif, tidak berbahaya dan sangat spesifik ini. Keakuratan NIPT-test adalah sekitar 99%.

iStock-516281103.jpg

Stetoskop Molekuler

Langkah 2

Analisis profil RNA dalam plasma, seperti stetoskop molekuler, memberikan informasi penting dan awal tentang proses penyakit. Pada beberapa kasus, bahkan di awal proses penyakit, sebelum munculnya gejala klinis (presymptomatic). Dengan kemajuan yang masih terus meningkat di bidang sekuensing dan bioinformatika, informasi ini dapat diperoleh dengan cepat dan andal sehingga memungkinkan pembacaan yang spesifik dan sensitif untuk menentukan apakah pasien sehat atau berisiko untuk mengembangkan atau memiliki penyakit.

Tara.png

Dokter mendapatkan alat

Langkah 3

Dengan informasi spesifik yang berasal dari perintah kerja RNA ini, dokter mendapatkan alat yang lebih baik untuk diagnosis, pengobatan dan pencegahan penyakit.

Bila diterapkan selama kehamilan atau kelahiran, hal ini menurunkan tingkat kematian bayi yang baru lahir, khususnya di Indonesia.

iStock-1355235261.jpg
bottom of page